English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 04 Agustus 2011

Apakah Boleh Berdo’a Saat Shalat ??

Bismillaah, para pembaca yang semoga dirahmati Allaah Ta’ala, dalam kesempatan ini saya akan mengangkat tema tentang, “Apakah Boleh Berdo’a Saat Shalat ??” Baiklah kalau begitu mari kita simak fatwa berikut. Fatwa ini disebutkan oleh Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumullaah.

Seseorang bertanya kepada Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumullaah yang isi pertanyaannya kurang lebih seperti berikut :

Bolehkah seseorang berdo'a di tengah shalat wajib, misalnya setelah melakukan beberapa rukun seperti ketika sujud seusai membaca Subhanallah lalu berdo'a Allahummaghfirli warhamni (Ya Allah ampunilah aku dan rahmatillah aku) atau do'a yang lain ? Saya berharap mendapatkan nasihat yang bermanfaat.”

Lalu Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumullaah menjawab kurang lebih seperti ini (di edit sedikit,red) :

“Disyariatkan seorang Mukmin untuk berdo’a pada waktu yang disunnahkan pada saat Shalat, baik Shalat Fardhu maupun Shalat Sunnah. Namun, apa sajakah waktu itu ??

[1] Tatkala sujud

[2] Duduk diantara 2 sujud

[3] Akhir Shalat setelah setelah tasyahud dan shalawat atas Nabi shalallaahu ‘alaihi wassallam sebelum salam .

Sebagaimana telah disebutkan dari Nabi shalallaahu ‘alaihi wassallam bahwa beliau berdo'a ketika duduk di antara dua sujud untuk  memohon ampunan. Telah diriwayatkan pula bahwa beliau berdo'a ketika duduk di antara dua sujud

"Allahummagfilii, warhamnii, wahdinii, wajburnii, warjuqnii, wa'aafinii"

"Artinya : Ya Allah ampunilah aku, rahmatillah aku, berilah hidayah kepadaku, cukupilah aku, berilah rezeki kepadaku dan maafkanlah aku"

Nabi shalallaahu ‘alaihi wassallam juga bersabda.

"Artinya : Adapun rukuk maka agungkanlah Rabb-mu, sedangkan ketika sujud bersungguh-sungguhlah dalam berdo'a, niscaya segera dikabulkan untuk kalian" [Diriwayatkan oleh Muslim di dalam shahihnya]

Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiallaahu’anhu bahwa Nabi shalallaahu ‘alaihi wassallam bersabda.

"Artinya : Jarak paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah do'a (ketika itu)"

Di dalam Ash-Shahihian dari Abdullah bin Mas'ud radhiallaahu’anhu bahwa Nabi
 shalallaahu ‘alaihi wassallam ketika mengajarkan tasyahud kepadanya berkata :

"Kemudian hendaknya seseorang memilih permintaan yang dia kehendaki"

Dalam lafazh yang lain.

"Kemudian pilihlah do'a yang paling disukai lalu berdo'a"

Hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak. Hal ini menunjukkan disyariatkannya berdo'a dalam kondisi-kondisi tersebut dengan do'a yang disukai oleh seorang muslim, baik yang berhubungan dengan akhirat maupun yang berkaitan dengan kemaslahatan duniawiyah. Dengan syarat dalam do'anya tidak ada unsur dosa dan memutuskan silaturahim. Namun yang paling utama adalah memperbanyak do'a dengan do'a yang diriwayatkan dari Nabi shalallaahu ‘alaihi wassallam.

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Awwal, edisi Indonesia Fatawa bin Baaz, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, terbitan At-Tibyan - Solo]

Wallaahu’alam bisshawwab,

Diambil dari Almanhaj,

Mohon maaf apabila ada kesalahan

Disusun oleh :


Abdul Aziz, seorang pelajar SMP sekuler. Dan seorang penuntut ‘ilmu Islam. Follow me on Twitter @slfslf

Disusun pada : 3 Agustus 2011 / 3 Ramadhan 1432 H (21.34)

0 komentar:

Posting Komentar

Chat & Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More