English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 01 Agustus 2011

Keutamaan Shalat Tarawih Berjama'ah

Shalat Tarawih Berjama'ah ? Hmm.. rasanya hampir setiap muslim melakukan ini di bulan 
Ramadhan. Namun, apakah ada keutamaannya ?? 


Dari Abu Dzarr radliyallaahu ‘anhu ia berkata : Kami pernah berpuasa bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pada bulan Ramadlan. Tidaklah beliau shalat tarawih bersama kami hingga tersisa tujuh hari dari bulan tersebut. Saat itu baru beliau shalat bersama kami hingga berakhir/selesai pada sepertiga malam (yang terakhir). Pada saat malam tersisa enam hari lagi, beliau kembali tidak shalat bersama kami. Ketika malam tersisa lima hari lagi, maka beliau shalat bersama kami hingga berakhir/selesai pada waktu tengah malam. Aku berkata : “Wahai Rasulullah, seandainya kita shalat kembali pada (sisa) malam ini ?”. Maka beliau menjawab : ”Sesungguhnya, seseorang yang shalat bersama imam hingga selesai, maka dihitung baginya shalat semalam suntuk”.Ketika malam tersisa empat hari lagi, beliau tidak shalat bersama kami. Namun ketika malam tinggal tersisa tiga hari, beliau mengumpulkan keluarganya, istri-istrinya, dan orang-orang yang ada; kemudian shalat bersama kami hingga kami khawatir tertinggal waktu falah. Aku pernah bertanya : ”Apa makna falah itu ?”. Beliau shallallaahu ’alaihi wasallammenjawab : ”Waktu sahur”. Kemudian beliau kembali tidak shalat bersama kami pada sisa malam di bulan Ramadlan tersebut.
[Diriwayatkan oleh empat imam, dan dishahihkan oleh At-Tirmidzi]


Dari hadits di atas kita dapat mengetahui apa hukum dan faidah Shalat Tarawih :



1.Disunnahkannya shalat tarawih. Bahwasannya Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam melakukannya dengan berjama’ah bersama manusia dan kemudian meninggalkannya karena takut diwajibkan atas kaum muslimin.


2.Barangsiapa yang shalat bersama imam hingga ia selesai dari shalatnya tersebut, maka dituliskan baginya shalat semalam suntuk yang ia shalat berjama’ah bersama imam tersebut. Sudah selayaknya kita tidak melalaikan ibadah besar ini.
  
Imam Ahmad rahimahumullaahu pernah di tanya :Mana yang engkau senangi shalatnya seseorang bersama manusia di bulan Ramadlan ataukah ia shalat sendirian ?. Maka beliau menjawab : ”Jika ia shalat bersama manusia, maka ia telah menghidupkan sunnah”. Beliau menambahkan : ”Aku menyukai untuk shalat bersama imam dan witir bersamanya”.(Tuhfatul-Ahwadzi (3/448). Lihat pula Al-Mughni (1/457).)

3.Sunnah Shalat Tarawih adalah mengerjakannya di AWAL WAKTU BUKAN DI AKHIR WAKTU ! Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wassallam dan para sahabatnya radhiallaahu'anhum. Bukan yang dicontohkan Pak Kyai !

Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya : 'Bagaimana pendapatmu) mengakhirkan shalat – yaitu tarawih – hingga akhir malam ?”. Maka beliau menjawab : ”Tidak, sunnah kaum muslimin lebih aku cintai (yaitu shalat di awal waktu malam)” ( Al-Mugni (1/457).)

Wallaahu'alam bisshawwab.

Mohon maaf apabila ada kesalahan,

Disusun oleh :



Abdul Aziz, seorang pelajar di sebuah SMP sekuler. Dan seorang penuntut 'ilmu Islam. Follow me on Twitter @slfslf .

Disusun pada : Sabtu 30 Juli 2011 M / 29 Sya'ban 1432 H (08.06)

0 komentar:

Posting Komentar

Chat & Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More